Mari News

Sejarah dan Makna Filosofis Tumpeng

Dewi Sartika
Dewi Sartika@dew1994
Read More
Adminnya ramah banget dan gercep banget,, mantap!
Sarah Susanto
Sarah Susanto@sarahsusantoo
Read More
pengirimannya cepet... terima kasih...
Armand Triputra
Armand Triputra@armandtriputra
Read More
⭐⭐⭐⭐⭐
Previous
Next
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
Telegram

Tumpeng adalah salah satu sajian kuliner tradisional Indonesia yang memiliki nilai budaya, spiritual, dan historis yang dalam. Hidangan ini bukan sekadar nasi berbentuk kerucut yang disajikan bersama lauk-pauk, tetapi juga simbol syukur, doa, dan kebersamaan.

Asal Usul Tumpeng

  1. Pengaruh Geografis dan Kepercayaan Lokal
    Tumpeng berasal dari tradisi masyarakat agraris Jawa yang erat kaitannya dengan kepercayaan Hindu-Buddha sebelum Islam masuk ke Nusantara. Bentuk tumpeng yang menyerupai gunung diyakini melambangkan hubungan spiritual dengan Gunung Mahameru, yang dalam mitologi Hindu dianggap sebagai tempat bersemayamnya para dewa.
  2. Tradisi Hindu dan Budaya Jawa
    Dalam tradisi Hindu, gunung sering dianggap sebagai tempat suci yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Hidangan berbentuk kerucut ini menjadi simbol persembahan kepada leluhur dan dewa-dewa sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan berkah lainnya.
  3. Adaptasi dalam Islam
    Ketika Islam mulai berkembang di Jawa, tradisi tumpeng diadaptasi dengan makna yang lebih universal. Tumpeng mulai digunakan dalam acara-acara syukuran dengan doa kepada Allah SWT. Penyajiannya pun tetap mempertahankan nilai-nilai simbolis sebagai ungkapan rasa syukur.

Makna Filosofis Tumpeng

  1. Bentuk Kerucut
    Tumpeng berbentuk kerucut melambangkan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan. Puncak kerucut melambangkan Sang Pencipta, sementara bagian dasar yang lebih luas melambangkan manusia dan makhluk lainnya.
  2. Lauk-Pauk yang Menyertainya
    Dalam tradisi Jawa, lauk-pauk yang menyertai tumpeng juga memiliki makna simbolis:
    • Ayam Ingkung:Melambangkan pengabdian dan kerendahan hati.
    • Ikan Lele:Menggambarkan ketabahan dan kesederhanaan.
    • Telur Rebus Utuh:Melambangkan awal yang baru atau keutuhan.
    • Sayur Urap:Melambangkan keharmonisan dan kerja sama.
  3. Nasi Putih atau Kuning
    • Nasi Kuning:Melambangkan kekayaan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
    • Nasi Putih:Melambangkan kesucian dan ketulusan.

Tumpeng dalam Tradisi Modern

  1. Acara Syukuran
    Tumpeng sering disajikan dalam acara seperti ulang tahun, pernikahan, atau syukuran keluarga. Tradisi memotong puncak tumpeng oleh tuan rumah melambangkan rasa syukur dan doa untuk masa depan yang lebih baik.
  2. Hari Besar Nasional
    Dalam skala yang lebih besar, tumpeng juga digunakan dalam perayaan hari kemerdekaan, peresmian, atau acara kenegaraan sebagai simbol persatuan dan kebersamaan.
  3. Tumpeng Mini
    Saat ini, variasi modern seperti “tumpeng mini” sering ditemukan untuk mempermudah penyajian dan konsumsi di acara-acara kecil.

Articles

Recent Posts

All

Liburan yang Cocok untuk Keluarga

February 4, 2025

Trik Liburan Murah

February 3, 2025

Langkah Kelola Keuangan untuk Liburan

January 23, 2025

Trik Liburan Murah

January 23, 2025

About us

PT Mari Makan Nusantara

Jl. Kedoya Alamanda IV Blok E8/11, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Connect with us!

en_USEnglish